Fenomena Hujan Es Di Bali, Begini Penjelasan BMKG

Fenomena Hujan Es Di Bali, Begini Penjelasan BMKG

Smallest Font
Largest Font

Bali , garismerahnews.com –

Berdasar analisa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, terjadinya hujan es itu disebabkan oleh udara lembab yang terangkat akibat pemanasan udara yang tinggi hingga menyebabkan perubahan fase uap air menjadi butir air.

“Fenomena hujan es kerap terjadi pada masa pancaroba. Udara lembab yang terangkat akibat pemanasan udara yang tinggi dekat permukaan akan naik, hingga mengalami kondensasi (perubahan fase dari uap air menjadi butir air). Karena pengangkatan udara sangat kuat, maka butir-butir air terus naik sehingga berubah fase menjadi es. Hal ini juga sejalan dengan menurunnya suhu terhadap ketinggian,” ujar Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, Senin (11/11) siang.

Menurut Iman, bahwa saat banyaknya butiran es yang terangkat, maka terjadi dua hal, yaitu coalition (penggabungan) dan collision (benturan). Pada coalition, butiran-butiran es tersebut bergabung sehingga volumenya menjadi lebih berat. Saat volumenya semakin berat, maka sesuai hukum gravitasi kecepatan jatuhnya akan lebih tinggi. Sehingga saat jatuh ke permukaan, materinya tidak habis menguap, namun jatuh sebagai hujan lebat dan butiran es (hail stone).

“Sementara, saat terjadi collision, maka akan terjadi gesekan antara partikel/butiran es di atmosfer yang memungkinkan terbentuknya muatan listrik di udara dalam bentuk kilat dan petir,” ungkapnya.

Untuk itu, Iman mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir dengan kondisi itu. Menurutnya, fenomena hujan es itu hanya terjadi sesaat. Meski demikian, dia juga berharap agar masyarakat sebaiknya berlindung saat terjadi hujan es agar butiran es tidak langsung mengenai organ tubuh. “Tentu yang terbaik adalah berlindung dahulu. Mengingat yang jatuh itu dalam bentuk gumpalan es ukuran kecil, dan dikhawatirkan melukai kalau terkena atau kejatuhan langsung,” tuturnya.

Seperti yang diketahui, pada Sabtu (9/11) lalu, butiran es seukuran kelereng jatuh dari langit saat hujan mengguyur kawasan Busungbiu. Kejadian langka itu membuat heboh warga setempat yang baru kali pertama menemukan fenomena alam yang unik tersebut. Dampak lainnya, atap rumah warga setempat menjadi korban sapuan angin puting beliung yang datang saat hujan mulai mereda. Tidak ada tanda-tanda awal mulanya hujan es itu, namun datang secara tiba-tiba dan membuat warga terkejut.

Wahyu

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author