Hadiri Hari Disabilitas International, Riana Sari Memotivasi Penyandang Difabel
Bandarlampung, garismerahnews.com – Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Lampung Riana Sari Arinal memotivasi ratusan penyandang difabel agar terus percaya diri dalam mengambil peran dalam pembangunan.
“Menyandang status disabilitas bukanlah kendala, kalian sama dengan yang lainnya untuk memperoleh kesempatan yang sama pada pembangunan nasional maupun internasional,” ujar Riana, pada Peringatan Hari Disabilitas International (HDI) tahun 2019, di Aula Pertanian Universitas Lampung, Bandarlampung, Rabu.
Dalam acara ini sekaligus dilakukan peluncuran program usaha ekonomi produktif bagi disabilitas dan program kampus peduli disabilitas.
Peluncuran program itu diprakarsai Pemprov Lampung melalui LKKS bekerja sama dengan Universitas Lampung, Dinas Sosial Provinsi Lampung, Bank Lampung dan beberapa Komunitas difabel di Lampung.
Terkait peluncuran program usaha ekonomi produktif bagi disabilitas dan program kampus peduli disabilitas, Riana mengatakan hal itu merupakan bentuk komitmen Pemprov Lampung yang peduli terhadap penyandang disabilitas.
“Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Lampung untuk mewujudkan penghormatan, kemajuan, perlindungan, serta pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas guna terwujudnya kesempatan dan kesejahteraan yang sama bagi penyandang disabilitas,” ujar Riana.
Ia menilai bahwa program Peduli Disabilitas yang diangkat pada peringatan Hari Disabilitas Internasional pada hari ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Lampung yaitu “Perlindungan Anak, Pemberdayaan Perempuan dan Kaum Difabel”.
Kepala Dinas Sosial Sumarju Saeni, menyampaikan bahwa kaum difabel mempunyai hak yang sama dengan manusia normal lainnya. Di antaranya bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, pekerjaan dan harapannya bisa terpenuhi hak mereka sebagai warga sipil.
“Pada peringatan Hari Difabel Internasional hari ini, Pemprov Lampung mengajak kampus hijau Universitas Lampung untuk peduli dan ramah dengan para difabel,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, sangat minim yang peduli dengan kaum difabel dan akselerasi kaum difabel juga sangat minim, sedangkan persyaratan formal menjadi hambatan berkarya dari kaum difabel.
Secara formal tingkat intelegensi mereka cukup tinggi, makanya dengan adanya peluncuran Program Kampus Peduli disabilitas ini mampu mengunggah kampus agar ramah dengan kaum difabel.
Pihaknya juga memberikan bantuan kaki palsu, bantuan usaha ekonomi produktif (UEP), alat bantu kursi roda, tongkat kruk, alat bantu dengar, dan tongkat disabilitas netra.
Wakil Rektor II Prof M Kamal, menyampaikan bahwa Unila siap menjadi rumah yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Unila juga akan memperhatikan pembangunan infrastruktur penunjang bagi disabilitas dan Unila siap menjadi mentor apabila dibutuhkan dalam pembinaan disabilitas.
“Kepada penyandang disabilitas, tetap semangat meraih impian masa depan, Universitas Lampung siap memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk menjadi pegawai sesuai peraturan yang dikeluarkan pemerintah,” jelasnya.